Penjelasan Detail Metode Agile

Bagi beberapa pengembang software istilah ini mungkin tidak asing bagi mereka.

Ya.. karena ini merupakan salah satu jenis metode dalam pengembangan perangkat lunak yang sangat fleksibel dan mudah untuk dijalani.

Metode ini berfokus kepada kerjasama tim. Agile sering juga disebut dengan SDLC (Software Development Life Cycle) sering digunakan oleh startup maupun perusahaan besar dalam mengembangkan software. Bagi Anda yang masih belum paham mengenai pengertian agile atau baru belajar metode ini.

Jangan khawatir!

Dalam artikel ini akan dijelaskan secara detail apa itu agile, tujuan, jenis, manfaat, kelebihan serta kekurangannya. Dan yang paling penting disini adalah dalam agile sendiri terdapat 12 prinsip utama dalam software development. Maka dari itu, ayo kita simak penjelasan agile agar Anda tidak salah paham dengan konsep dan tujuannya.

Pengertian Agile

Sebelum lebih jauh penjelasannya, pertama kita harus mengenal lebih dulu apa itu agile. Agile Software Development adalah metodologi pengembangan perangkat lunak / software yang didasarkan pada pengerjaan yang dilakukan secara berulang. Dimana aturan dan solusi yang disepakati dilakukan dengan kolaborasi antar setiap tim secara terorganisir dan terstruktur. Agile sendiri merupakan model pengembangan perangkat lunak jangka pendek. Selanjutnya metode ini membutuhkan adaptasi yang cepat dalam mengatasi setiap perubahan. Nilai terpenting dari Agile ini adalah memungkinkan sebuah tim dalam mengambil keputusan dengan cepat, kualitas dan prediksi yang baik, serta memiliki potensi yang cukup baik dalam mengatasi setiap perubahan. Setelah Anda paham pengertian Agile, selanjutnya kita akan membahas tujuan dari Agile itu sendiri.

Tujuan Agile Development

Adapun berikut 7 tujuan dari Agile Development, antara lain  

1. High – value & working App System

Tujuan pertama dari Agile development adalah untuk menghasilkan sebuah perangkat lunak dengan nilai jual tinggi. Dan yang paling penting disini adalah dapat menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

2. Iterative, incremental, evolutionary

Agile merupakan sebuah metode pengembangan software yang dilakukan secara iteratif, berulang-ulang, dan bisa mengalami perubahan jika diperlukan. Bisa dikatakan metode ini fleksibel dan dapat digunakan pada proyek pengembangan perangkat lunak jangka pendek.

3. Cost control & value – driven development 

Metode pengembangan perangkat lunak yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Kemudian, tim developer dapat mengontrol biaya dan waktu yang diperlukan untuk proses pengembangan software sesuai kebutuhan.

4. High – quality production

Perangkat lunak yang dihasilkan dengan metode ini mempunyai kualitas yang selalu terjaga dengan baik, walaupun biaya dan waktu yang diperlukan terbilang sedikit.

5. Flexible & risk management

Yang dimaksud fleksibel disini adalah waktu pertemuan dengan klien dapat dilakukan kapanpun. Sehingga fungsionalitas dari perangkat lunak dapat terjaga.  Yang paling penting, dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pada program maupun produk sebelum proses deploy dilakukan.

6. Collaboration 

Proses kolaborasi dilakukan oleh setiap tim pengembang untuk mendiskusikan feedback yang diberikan oleh client. Nah disini diperlukan komunikasi dan koordinasi yang baik antar tim developer.

7. Self – organizing, self – managing teams

Terakhir adalah pengembang diberikan akses untuk memanajemenkan sendir urusan software development. Seorang manajer lah yang bertugas untuk menjadi penghubung antara developer dengan client sehingga dapat mengurangi terjadinya miss communication.

Jenis – Jenis Agile Development

Metode Agile mempunyai beberapa jenis bagian. Berikut jenis-jenis Agile development

  • Adaptive Software Development (ASD)
  • Agile Modeling (AM)
  • Crystal
  • Dynamic System Development Method (DSDM)
  • Extreme Programming (XP)
  • Feature Driven Development (FDD)
  • Rational Unified Process
  • Scrum Methodology

Dari jenis-jenis diatas, metode Agile yang paling sering digunakan adalah jenis Adaptive Software Development (ASD), Dynamic System Development Method (DSDM), Extreme Programming (XP), dan Scrum. Untuk metode Scrum sendiri lebih menekankan pada kolaborasi antar tim dalam pengembangan perangkat lunak.

Manfaat Penggunaan Metode Agile

Penggunaan metode Agile mempunyai manfaat tidak hanya dari sisi developer saja, akan tetapi client, vendor serta manajer juga dapat merasakan manfaat dari penggunaan metode agile ini. Client dapat memberikan feedback kepada tim developer untuk menambahkan atau mengubah sesuatu dalam aplikasi sebelum benar-benar diluncurkan. Kemudian, manajer dapat mengontrol kerja dari setiap tim dengan baik.  Disisi vendor dapat mengurangi pemborosan sehingga bisa fokus pada peningkatan efisiensi dan pengembangan fitur.  Dan manfaat terakhir dari sisi developer sendiri dapat meningkatkan produktivitas tiap departemen. Karena, setiap tim dapat melakukan pengerjaan tiap tugas tanpa perlu harus menunggu tim yang lain menyelesaikan tugas nya.

Kelebihan dan Kekurangan Agile Development

A. Kelebihan Agile

Berikut ini merupakan beberapa kelebihan dari metode Agile:

  • Proses pengembangan perangkat lunak yang cepat dengan resource yang minimal
  • Perubahan dapat ditangani dengan cepat
  • Client dapat memberikan feedback kepada tim pengembang pada saat proses pembuatan  program

B. Kekurangan Agile

Berikut ini merupakan beberapa kekurangan dari metode Agile:

  • Agile tidak cocok apabila dikerjakan oleh tim yang tidak memiliki komitmenÂ
  • Metode Agile ini kurang tepat apabila dikerjakan dengan jumlah skala tim yang besar (>20 orang).
  • Tim pengembang harus selalu bersiap karena perubahan dapat terjadi sewaktu – waktu.

Itulah penjelasan lengkap mengenai metode Agile, semoga dapat menambah wawasan Anda 


Posted

in

by

Categories:

Translate »